Monday 4 November 2013

Regret Life VII : Empty Chair

3 minggu berlalu semenjak kejadian terakhir , Rio mulai merubah sikapnya terhadap orang lain . khususnya untuk orang-orang terdekatnya .
Senyum Rio terlihat begitu lepas ketika dia bersama temannya tak sedikitpun memperlihatkan luka dan beban yang ia tanggung . Dia tidak ingin membuat orang orang terdekatnya bersedih lagi karenanya . 
Walau terkadang , rasa sepi dan bimbang menyelimuti dirinya dikala malam tiba . Sikap Rio yang berubah drastis itu disambut dengan senyum manis oleh teman-temannya , Meskipun mereka tau... Rio menyembunyikan luka yang dalam di hatinya..


...


"kak..." terdengar suara seorang perempuan lembut .
"..."  tidak ada sahutan yang terdengar .
"kak Io.." sambungnya
"...hehe... hehehehe!!!"
"Kak IOOO!"
"hahaha .. liat tuh muka kamu kalo lagi ketakutan , hahaha"
" hhh... kak Io -,-" jawab Diah , sang adik dari Rio .
"ngomong'' , ngapain kakak duduk di balkon malem malem gini?"
"huh? itu... eh...anu.. liat bintang , iya :D"
"yakin liat bintang? ngomong aja kalo galau , wek :p"
"idih , siapa juga coba yang galau -_- , cuma liat bintang kok , beneran "
"hahaha , buat apa juga galau kak , kalo dia emang dia jodoh kakak . ntar dia bakalan balik lagi ke kak Io kan? " lalu Diah ikut duduk di samping kakaknya dan bersandar pada bahu kakaknya
Rio hanya membalas kata-kata adik kecilnya itu dengan senyuman 


Keesokan Harinya...
     Entah angin apa yang bertiup hari ini , Rio terbangun di pagi hari .
dia bersiap-siap hendak pergi untuk lari pagi . dengan jaket biru berkerah tinggi , headphone biru , dan sepatu olahraganya , Rio melangkahkan kaki dari rumahnya .

"Aku pergi!" teriak Rio seraya berlari meninggalkan rumahnya .
"ati-ati dijalan Mas" ucap om Beno , supir keluarga Rio
"oke" lalu Rio pergi berlari kearah luar pagar
"eh mas.. mas.." teriak Om Beno tiba-tiba
"iya om?"
"tumben. hehehe"
"setan lo om -_-"
"hahaha... lanjutin deh mas , maaf"
"-__-" Rio memasang tampang polos lalu berjalan ke pagar , dan belum sampai 1 langkah berjalan
"eh mas mas"
"apalagi sih oooom?! -_-"
"itu.. pagernya masih di kunci , hehe"
"hhh... -_- , tolong buka'in yah Om"
"siap!" lalu Om Beno pergi membuka-kan pagar .

Lalu
"Eh Om"
"iya Mas?"
"resleting Om kebuka , Hahahaha"
"astaga" lalu Om Beno dengan sigap menutupi celananya .
"ketipu , haha.. pergi dulu Om!" ucap Rio usil sambil melarikan diri dari Om Beno


Om Beno hanya tertawa kecil melihat Rio tersenyum lepas
"Dasar anak muda , hahaha"

...


Rio memulai jogingnya di pagi hari ini .
memutari komplek perumahan rumahnya yang cukup luas .
ketika sedang berjalan , Rio melihat ada seorang wanita yang mengambil barang"nya yang jatuh di kejauhan ...

Rio membantu Wanita tersebut mengambil barang"nya yang terjatuh .
"makasih yah"
"oke , sama-sama"
wanita itu menyusun barang"nya dan kemudian .
"nama kamu.. eh? udah ngilang? . yaudahlah" kemudian wanita tersebut pergi melanjutkan perjalanannya .
... disaat yang bersamaan
"cewe tadi , kayanya gue kenal deh , tapi... ah bodo amat"
mereka berdua pergi ke arah yang berlawanan .

      Rio melihat Handphone nya , waktu udah nunjukin pukul 7.15 pagi .
Ia pulang ke rumahnya untuk bersiap berangkat ke sekolah. Hari yang cukup cerah pagi itu . Rio menyantap sarapannya dengan lahap pagi ini . Diah tertawa geli melihat kakaknya yang sedang makan .

"Om Beno , aku hari ini perginya naek bus aja lah Om . Om istirahat aja"
"yakin Mas? kalo gitu , saya boleh nonton Ftv pagi ini?"
"astaga Om -_- , terserah Om lah"
"yees !" teriak Om beno sambil berjoget joget dengan sapu ditangannya.
"hihihi" Diah tertawa melihat suasana itu
( Diah tidak sekolah di hari itu , beberapa hari belakangan Diah menderita Flu)

"oke , berangkat dulu yah , Om , Bik , Cebol . asalamualaikum!"
"waalaikum salam" jawab mereka bertiga


"Oke jalan , Mimpi Buruk aku datang!" terlihat seorang wanita yang ditemuinya tadi pagi melihat Rio dengan raut wajah kebingungan
"Orang itu kan... -__-" wanita itu memasang wajah polos
Rio berjalan dengan semangat ke Halte bus .
dan ketika Bus yang ditunggu Rio datang . Terlihat dari jendela kiri bus bagian belakang Pio dan Sagita berteriak memanggil Rio .
"woiiiiii setan , buruan naek!"
"yoi , lamban lu , hahaha" mereka berdua meledeki Rio .
dan ketika Rio naik ke dalam bus , dengan gesit dia menjepit kepala kedua temannya tadi dengan sikunya
"ngomong apa lu barusan ? hah?!"
"hahahah , ampun bro ampun!"

"WOI , BERISIK!" teriak supir bis dari arah depan .
"mmm.. maaf pak" ucap mereka bertiga kompak sambil menundukan kepala .

Sesampainya mereka di sekolah , mereka di sambut oleh "geng" yang udah biasa nyamperin mereka .
"Pagii Kak Rioo" ucap Prilly manja .
"eh , pagi" jawab Rio
"biasa juga lu kacangin tuh anak , jangan"... " ucap Pio Usil
"aduin Cyril aaaah..." ucap Sagita seraya memasuki koridor sekolah
"hhh... kenapa slalu gue coba yang diginiin -_-" ucap Rio dalam hatinya .

"hhhuh? kkkk..kak Rio? aku?" ucap Cyril dengan muka yang memerah
"ciee , ucap Pio usil"
lalu tiba-tiba Prilly pingsan karena grogi di depan Rio .

"aduh , mampus kita" celetuk Sagita .
"lari aja yok?"
"okeee!" jawab Rio sambil berlari dluan meninggalkan kedua temannya .

"kak Rio , Kak Gita , kak Pio!!! tolongin! beraaat :(" ucap Cindy .
Rio , Sagita dan Pio berlari dan tertawa melihat kejadian tersebut .

    Semua kegiatan belajar mengajar di sekolah berlangsung seperti biasa di sekolah , tapi suatu ketika Rio melihat ke arah belakang kelasnya matanya tak sengaja melihat ke arah sebuah kursi kosong . Raut wajahnya berubah seketika setelah melihat kursi itu ...

"Eh..eh Pak Ilan dateng tuh!" teriak salah satu murid di dalam kelas . dan sesegera mungkin semua murid langsung duduk di tempat mereka masing-masing karena takut akan Pak Ilan , ( Pak Ilan adalah guru Seni killer yang ditakuti murid-murid di SMA Rio , badannya tinggi besar , wajahnya yang menyeramkan , dan ditambah lagi dia adalah Guru yang paling pintar diantara semua guru) . tapi tidak bagi Rio , dia tidak takut kepada Pak Ilan , dia mudah mengerti tentang yang berhubungan dengan Seni . Ketika semua anak duduk rapi , Ia malah berdiri dan meninggalkan kelas .

"Rio! , mau kemana kamu?"
"toilet.." jawab Rio dingin
"yasudah , sana cepat .  Eh kamu.. cepat masuk ke dalam kelas" tunjuk Pak Ilan pada Orang yag berdiri di depan kelas . Rio yang terlihat memikirkan sesuatu berjalan ke luar kelas dengan mata kosong . dan lalu..

*braak
Rio dan Orang yang ditunjuk Pak Ilan bertabrakan dan terjatuh ke lantai , Rio memegangi kepala kirinya yang terbentur dengan orang tersebut . lalu ketika dia membuka matanya ...
"Larra?!"
"duh -_- ati-ati dong kalo jalan" jawab Seorang wanita yang terjatuh tadi .
"Rio membuka matanya , dan melihat lagi sosok wanita tersebut.
"maaf.." seutas kata dari Rio sebelum ia meninggalkan kelas tersebut..
seisi kelas hanya terdiam melihat kejadian itu dan terpaku pada Sang cewe yang di tabrak Rio , mereka teringat pada teman sekelas mereka dulu yang tidak lain adalah Larra , mantan Rio.
Mereka mengetahui bagaimana hubungan Rio dan Larra , itulah sebab mereka hanya diam.
takut membuat Rio tersinggung .

...

"Apa tadi imajinasi gue? Larra..."
setepis pikiran Rio teringat kembali akan sosok Larra. Entah kenapa seperti takdir membuat Rio untuk selalu mengingat Larra , tak peduli seberapapun Rio mencoba melupakan , semuanya selalu kembali kepada ingatan Rio tentang Larra.

Setelah dari Toilet , Rio kembali masuk ke dalam kelas . ketika Ia duduk kembali di kelas .
Ia melihat ke arah kursi kosong yang dulu ditempati Larra .

"..." Rio hanya terdiam , ia melihat wanita yang di tabraknya tadi duduk di kursi Larra.
dia tertunduk kembali , ketika ia hendak memalingkan pandangannya . Ia melihat seberkas senyum yang mengarah pada dirinya .
"..." Rio hanya mengacuhkan senyum itu dan kembali menghadap papan tulisnya .

Bel jam akhir pun berbunyi .
semua murid sudah bergegas pergi meninggalkan kelas . Ketika Rio sedang mengabil buku di mejanya , dia melihat uluran tangan yang mengarah kepadanya
"hei , kenalin nama aku..." Ia menoleh ke arah wajahnya , lalu...
kembali memasukkan buku-bukunya tanpa menghiraukan wanita itu . Rio berjalan meninggalkan kelas .

Dengan Kesal , sang cewe menarik kerah baju Rio dari belakang.
"apaan sih?" teriak Rio kesal .
"kamu kenapa sih? aku kan cuma mau kenalan -,-" jawab sang cewe dengan nada jengkel
"hh.. yaudah , Gue Rio" lalu Rio lnagsung membalik badannya dan melangkah .dan kemudian kerahnya ditarik lagi oleh si Cewe .
"eeet.. tunggu tunggu -_-"
"apaan lagi sih?!"
"emang lu ngeselin yah -_- , hhh... nama gue Raisa , Bianca Raisa" ucap sang cewek sambil menarik tangan kanan Rio . ( Bianca Raisa , Cewe pindahan baru dari luar kota . tingginya kurang lebih 165cm dengan rambut ikal dan wajah Oriental yang sekilas mirip dengan Larra)
"Gue Rio , Clarezo Rio"
"Nah gitu dong" dan ketika Rio hendak melepaskan tangan Raisa , datang Pio dan Sagita dari luar kelas

"Riiooooooo!!! hahaha . kena lu!" teriak Pio sambil mencekik sahabatnya itu dengan sikunya . namun.. Pio terdiam ketika ia melihat Raisa .
"l..ll..larraa?"  ucap Pio sambil melihat Raisa .
"lepasin woi! , sakit bego!" Pio melepaskan tangannya dari Rio sambil menatap Raisa dengan penuh keheranan . Lalu ia menatap ke arah Rio
"io... ini"
"bukan , Dia murid pindahan baru" sambung Sagita dari belakang .
"Gue udah denger rumor dari anak" kelas Rio yang ngomong kalo ada murid baru yang mirip Larra"
"ooh , kirain si larra tadi -_- tapi hebat banget lu git , baru sbentar aja udah tau banyak"
"lu aja yang bego , dari tadi berarti lu ga denger apa yang diomongin orang"? "
"heh? emang orang" ngomongin apaan?"
"ngomongin tentang hubungan lo sama Clarra -_-"
"ah yang bener Lu git?!" sambung Pio dengan ekspresinya yang penasaran .

"mmm... kaalian siapa yah?" potong Raisa dengan wajah polosnya .
"eh iya kenalin . nama gue..."
" yok cabut " kata Rio sambil menarik paksa kedua temannya .
"eeh maaf yah , kita kenalan lain kali , nama gue Sagita , dia Pio" ucap Sagita sebelum pergi meninggalkan Raisa .

...

"lo kenapa sih Io?" tanya Sagita
"gapapa kok , cuma... ah lupain ajalah , Cyril mana? kok daritadi dia ga keliatan?"
"katanya sih Dia lagi di luar kota" jawab Pio
"oh yaudadeh kalo gitu , yok pulang"

Mereka bertiga pulang kerumah masing-masing ,
Sesampainya Rio di rumah , dia langsung menuju kamar adiknya untuk melihat kondisi Diah .
Ia membuka pintu kamar adiknya dengan perlahan , untuk melihat apa yang dilakukan sang adik .
Diah sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya . Rio tersenyum melihat adiknya yang sedang tidur
"cepet sembuh yah" bisiknya perlahan dari luar pintu .
Rio lalu berjalan ke arah kamarnya...

"Eh udah pulang Mas? sapa pembantu Rio .
"eh , iya bik  baru aja nyampe tadi"
"ooh gitu "
"eh iya bik , aku mau tidur sebentar , tlong jam 3 sore ntar bangunin aku yah"
" emang ada apa Mas?"
"ada urusan.."
"oh iyadeh kalo gitu"

dan ketika jam 3 sore tiba , Rio bangun dari tidurnya dan bersiap-siap hendak menuju ke suatu tempat .
Dia berjalan kaki keluar rumahnya . nampaknya ia menuju taman yang ada di perumahannya .
Rio duduk di kursi kecil di depan taman , nampak ia sedang menunggu seseorang .
"ketika sudah hampir sekitar satu jam menunggu , terlihat dari kejauhan ssok Raisa . dia datang menghampiri Rio .

"boleh duduk ?" Raisa bertanya pada Rio dengan lembut . namun Rio hanya mengacuhkan perkataan Raisa ,
"Eh tiang , kalo ada orang nanya jawab -,-" sambungnya sambil mendekati wajah Rio
"hhh... yaudah"
"Nungguin siapa?" tanya Raisa .
"temen.." Jawab Rio singkat .
"cewek ?"
"iya"
*ngeselin juga nih anak , pikir Raisa dalam hati .
"eh iya , makasih yah tadi pagi udah bantuin aku ngambil barang" aku yang jatoh"
"heh? jadi yang tadi pagi itu kamu?"
"iya , jadi kamu gasadar kalo yang tadi pagi itu aku? -_-"
"iya"
 "kamu bener bener ngeselin deh -,-" ucap Raisa kepada Rio .

lalu tiba-tiba , handphone Rio bergetar .
Rio mengangkat handphonenya , terdengar suara jeritan seorang cewek .
"kalo elu ga dateng kesini dalam 2 jam , jangan salahin gue kalo cewe ini kenapa-napa , hahahaha!!"
"Rio jangan ! itu jebakan!" teriak cewe dari telpon itu
.
.
.
.
"Cyril?!"




























































































1 comment: